Festival Seni Budaya Islam di Rejang Lebong Resmi Dibuka

Bupati Hijazi memukul bedug tanda pembukaan MTQ dan perayaan 1 Muharam di Rejang Lebong

TrotoarNews.com - Festival Seni Budaya Islam dalam rangka perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H dan gelaran MTQ ke-46 di Kabupaten Rejang Lebong resmi dibuka, Minggu (1/9/2019). Kegiatan ini diisi dengan berbagai lomba dan festival bernafaskan Islami dan dibuka hingga hari Sabtu (7/9/2019) mendatang. Kegiatan ini dimulai dengan Lomba Pawai Ta'aruf yang diwarnai kendaraan roda empat berhias, serta para pejalan kaki dan peserta MTQ tahun ini.

Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Rejang Lebong, Ahmad Hijazi beserta istri dengan simbolis, yakni memukul bedug. Kepada wartawan, Ahmad Hijazi menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan Rejang Lebong, dan berbagai kegiatan serta perlombaan relijius dilaksanakan untuk merayakannya. "Khususnya, Musabaqoh Tilawatil Qur'an dilaksanakan untuk menyeleksi wakil Rejang Lebong ke tingkat Provinsi," jelas Hijazi.

Tahun ini, lanjut Hijazi, kegiatan MTQ tingkat Provinsi rencananya akan digelar di Mukomuko pada bulan Oktober mendatang. Untuk itu, ia mengharapkan para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius. Sebab, hanya yang terbaik saja yang akan dipilih untuk mewakili Rejang Lebong. Hijazi membenarkan bahwa Rejang Lebong memiliki banyak bibit unggul qori dan qoriah yang bisa mengharumkan nama kabupaten di tingkat yang lebih tinggi.

Lebih lanjut, Hijazi menegaskan bahwa perayaan MTQ dan tahun baru Hijiriah 1441 ini juga dalam mewujudkan visi dan misinya menjadikan Rejang Lebong sebagai daerah relijius. Dengan meningkatkan iman dan taqwa pada Tuhan, sambung Hijazi, maka daerah akan lebih maju, berakhlak dan terus berkembang. Selain itu, juga terhindar dari kemaksiatan. "Maka dari itu, semangat perayaan Tahun Baru Islam, tentunya akan sangat baik bila kita isi dengan meningkatkan ibadah kita pada Allah, serta meningkatkan santun dan adab kita untuk kebutuhan dunia dan akhirat," tutup Hijazi.


Penulis: Andeka Saputra
Editor: Adhyra Irianto