IKLAN ATAS

Nilai Sejarah Terabaikan, Andrian Wahyudi Turun Tangan


 TrotoarNews- Minggu (19-12-2021) Pagi, Anggota Komisi II, DPRD Provinsi Bengkulu, sekaligus sebagai Ketua Pansus (Panitia Khusus) Barang Milik Daerah, mengunjungi makam Pangeran Mangku Rajo di Kelurahan Kampung Klawi, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu. Kunjungan Andrian Wahyudi ke makam Raja Bengkulu terdahulu ini, sebagai wujud kepeduliannya yang merasa prihatin atas terabaikannya salah satu nilai sejarah para pejuang Bengkulu. Dalam kunjungannya, Andrian Wahyudi juga melakukan ziarah di makam tersebut.


Disela-sela kunjungannya, Andrian Wahyudi berharap agar pemerintah daerah dapat bersama-sama untuk komitmen menjadikan nilai-nilai sejarah yang ada di Bengkulu sebagai simbol daerah, serta melestarikan keberadaannya agar generasi penerus dapat mengetahuinya.


"Kalau orang luar dapat dibuat simbol untuk mengingat sejarah, mengapa orang kita tidak dapat dijadikan simbol. Jadi kita berharap pelestarian budaya sejarah di Bengkulu ini mengangkat kearifan lokal. Kita berharap ke depan pemerintah daerah dapat lebih konsen karena cerita dari Pangeran Mangku Rajo ini tidak lepas dari sejarah  Bengkulu, sama dengan sejarah Benteng Malbrough. Artinya perhatian yang kita butuhkan. Kemudian konsistensi dalam mengangkat, untuk mengingat, karena kenapa, kalau tidak sekarang anak cucu kita tidak akan pernah tau bagaimana sejarah, cerita, perjuangan orang-orang Bengkulu, perjuangan leluhur, perjuangan nenek moyang dalam mengangkat nama Bengkulu, membebaskan Bengkulu dari penjajahan dan lain sebagainya", Harap Andrian wahyudi.



Ke depan Andrian Wahyudi mengatakan jika pihaknya akan mendorong Pemerintah Provinsi Bengkulu agar dapat memperhatikan nilai-nilai sejarah di daerahnya.


"Dengan kewenangan yang kami miliki, kami akan mendorong pemerintah daerah, terutama Pemerintah Provinsi untuk memberikan perhatian secara khusus, agar anak cucu kita paham, ingat dan tau tentang asal-usul mereka", pungkas Andrian Wahyudi.


Ditempat yang sama, Taufik Kamidan yang merupakan salah satu anggota Komunitas Juliat Bangkahulu, yang fokus terhadap sejarah keturunan semua etnis berharap agar anak keturunan dapat secara sadar merawat marwah para leluhur. Begitupun dengan pemerintah dapat melestarikan serta menjadikan nilai sejarah menjadi Cagar Budaya.


"Kami berharap agar anak keturunan secara sadar dapat merawat marwah para leluhur. Sedangkan untuk pemerintah daerah, kami berharap agar dapat menjaga dan merehab untuk dijadikan Cagar Budaya di Bengkulu. Inikan tokoh besar, jangan hanya orang luar, tapi juga para pejuang kita", ujar Topik.


Dari catatan V. Sozi Karnefi, Pangeran Mangku Rajo merupakan salah satu Raja dari kerajaan Sungai Lemau, Anak dari salah satu raja, yaitu Baginda Pati Bangsa Raja, keturunan ke 12 dari Ratu Agung Raja Bengkulu. Pangeran Mangku Rajo mulai diangkat sebagai Raja sejak tahun 1686 pada masa Kompeni Inggris, dan wafat pada tahun 1720.



Penulis : Andeka Saputra

Powered by Blogger.